Suu Kyi Bungkam, Juru Bicara Buka Suara Tolak Gencatan Senjata Gerilyawan Rohingya



Aung San Suu Kyi masih belum bertindak menangani krisis kemanusiaan di Myanmar terkait muslim Rohingya. Bahkan ia juga masih bungkam meski sempat diprotes sejumlah aktivis untuk mengembalikan Nobel Perdamaian yang diterimanya.

Belakangan ini, terkait serangan terhadap warga Rohingya, ternyata Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) menawarkan gencatan senjata untuk pemerintah Myanmar. Sayang, juru bicara pemimpin de facto Myanmar, Zaw Htay menolak tawaran tersebut.

Melalui akun Twitternya, Zaw Htay menegaskan Myanmar tidak akan bernegoosiasi dengan teroris. "Kami tidak memiliki kebijakan untuk bernegosiasi dengan para teroris," demikian katanya.



Berbeda dengan jubir Zaw Htay, Palang Merah Internasional di Myanmar menilai niat ARSA untuk gencatan senjata merupakan sikap yang sangat positif. Menurut pejabat Palang Merah setempat, Joy Singhal, gencatan senjata diharapkan dapat menambah akses aman untuk pengiriman bantuan ke wilayah Rakhine.

Sebelum itu, seperti dilansir dari BBC, Senin (11/9), ARSA mengatakan akan menghentikan operasi militer selama sebulan untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine. Wilayah tersebut merupakan tempat sebagian besar warga Rohingya di Myanmar.

Komentar

Postingan Populer