Pertempuran Berdarah di Marawi Filipina, 1 WNI Dilaporkan Tewas


Pertempuran berdarah di Marawi, Filipina terus menjadi perhatian masyarakat Internasional. Berbagai serangan yang dilancarkan oleh kelompok Maute yang disebut-sebut berafiliasi dengan ISIS membuat militer melakukan perlawanan dan kondisi semakin mencekam.

Berdasarkan informasi yang diungkap oleh Panglima militer Filipina Jendral Eduardo Ano mengatakan jika perlawanan yang dilakukan mulai membuahkan hasil. Aksi kelompok Maute berhasil dihalau dan banyak militan yang tewas.

Ia menyebutkan ada sejumlah militan warga negara asing yang ikut tewas dalam pertempuran tersebut. Tiga diantaranya adalah warga Malaysia, satu warga Indonesia dan sejumlah anggota militan dari Arab.

Menanggapi hal tersebut Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi angkat bicara. Ia mengaku pihaknya telah mendengar kabar tentang tewasnya seorang WNI, namun masih belum mendapat konfirmasi terkait hal tersebut.

"Ada dugaan beberapa warga asing yang terbunuh dalam operasi 25 Mei, tapi sampai pada titik ini saya belum dapat mengomfirmasikan karena kami memerlukan konfirmasi dari otoritas Filipina. Sampai saat ini belum ada konfirmasi itu," ujar Menlu Retno.

Menlu Retno sendiri mengatakan jika hinggi kini ada sekitar 16 WNI di Mindanao yang meminta dievakuasi. Namun upaya tersebut masih terhalang darurat militer yang  diterapkan pemerintah setempat.

Sementara itu, pertempuran yang terjadi kabarnya telah memakan banyak korban tewas dari militan, militer atau bahkan warga sipil. Pihak Filipina mengatakan jika kelompok Maute berendcana untuk membakar Marawi dan membunuh orang-orang Kristen.

Komentar

Postingan Populer