Sempat Surati Kim Jong Un, Kim Jong Nam Minta Agar Tak Dibunuh


Kematian Kim Jong Nam kini tengah diselidiki oleh aparat Malaysia. Saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un ini diduga dibunuh menggunakan racun saat tengah berada di Bandara Malaysia.

Peristiwa ini memunculkan spekulasi jika pembunuhan itu kemungkinan atas perintah Kim Jong Un. Apalagi Kim Jong Nam diketahui menentang rezim keluarganya dan memilih tinggal di luar Korea Utara.

Direktur National Intelligence Service Korea Selatan, Lee Byung Ho mengungkap jika, Kim Jong Nam juga sempat mengirimkan surat untuk Kim Jong Un pada 2012. Isinya dikabarkan adalah permohonan pria berusia 46 tahun itu agar diampuni dan tidak dibunuh. Surat itu kabarnya dibuat menyusul adanya ancaman pembunuhan yang diterimanya di tahun yang sama.

"Kami tak memiliki tempat tujuan untuk bersembunyi. Kami menyadari jika satu-satunya cara melarikan diri adalah dengan bunuh diri," bunyi potongan surat Kim Jong Nam.

Kim Jong Nam sendiri memang diketahui selalu ketakutan atas ancaman pembunuhan. Ia kerap kali berpergian dengan kawalan sejumlah bodyguard.

Sementara itu, Kim Jong Nam sendiri merupakan anak tertua Kim Jong Il. Ia disembunyikan dari publik lantaran Kim Jong Il dan ibu Kim Jong Nam, Song Hye Rim tidak menikah resmi.

Kim Jong Nam dan ibunya pindah ke Rusia saat ia berusia 8 tahun. Ia kemudian kembali ke Korea Utara saat berusia 18 tahun. Banyak yang menduga jika Kim Jong Nam akan menjadi pengganti ayahnya.

Namun hal tersebut luruh saat ia dan keluarganya ditangkap di bandara Tokyo atas tuduhan penggunaan paspor Republik Dominika palsu pada 2001 silam. Kejadian itu membuatnya dikeluarkan dari keluarga besar.

Kim Jong Nam dilaporkan memiliki enam anak dari beberapa istri. Ia menghabiskan hidupnya di Beijing, Malaysia, Singapura dan Makau hingga akhirnya tewas terbunuh beberapa waktu lalu. Pihak kepolisian Malaysia sendiri kabarnya telah menangkap dua pelaku, yaitu wanita berkewarganegaraan Vietnam dan Indonesia

Komentar

Postingan Populer