Jokowi Prihatin Dengan Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam Media Sosial


Zaman sekarang media sosial menjadi satu hal yang tidak bisa lepas dari perkembangan jaman. Namun tidak semua orang menggunakan fungsi media sosial dengan benar. Presiden Joko Widodo turut memberikan tanggapannya mengenai peran media sosial di Indonesia. Ia mengaku sangat prihatin dengan penyalahgunaan media sosial saat ini. Sebeb media sosial lebih banyak digunakan untuk mencaci maki, dan menyampai kan hal yang negative.

Jokowi ingin agar tradi mencaci di media sosial bisa perlahan hilang, jangan sampai menjadi budaya. Gerakan melalui organisasi masyarakat diharap bisa mengubah kebiasaan buruk paara pengguna media sosial di tanah air.

"Saya juga titip kepada seluruh keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berkaitan dengan etika di media sosial,"ucap Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan pada Munas VII di Balai Kartini, Jakarta (9/11/2016).

Sudah bukan rahasia lagi bila saat ini media sosial lebih banyak diwarnai dengan hujatan dan saling caci maki satu sama lain. Hal ini yang membuat Jokowi prihatin, karena sangat berlawanan dengan budaya Indonesia.

"Apakah itu kepribadian bangsa kita ? Apa itu budi pekerti yang ditanamkan pada kita ? Saya kira tidak. Ini ada infiltrasi lewat media sosial yang tidak kita sadari dan tidak kita saring, ucap Jokowi.

Sudah sejak tahun lalu Jokowi meminta Menteri Komunikasi untuk membuat pedoman etika berbicara di media sosial. Pedoman itu bertujuan untuk mengatur etika,  bahasa, dan tutur kata di media sosial.

"Saya kira kalau kita bersama-sama seluruh jajaran LDII melakukan itu, saya yakin yang jelek-jelek seperti itu akan ikut arus menjadi baik,"Kata Jokowi.

Komentar

Postingan Populer