Perlebar Trotoar, Ahok Didukung Oleh Pejalan Kaki


Gubernur DKI Jakarat, Basuki Tjahaja Purnama, didukung oleh para pejalan kaki yang sebagian besar terdiri dari karyawan swasta hingga mahasiswa dalam rencana memperlebar trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kondisi trotoar sekarang dirasa masih cukup sempit dengan kehadiran pedagang kaki lima dan tukang ojek," menurut mereka.

"Baguslah kalau mau dilebarin lagi. Berasa banget pas jam pulang kerja saya lagi tunggu bus itu, desak-desakkan sama orang gara-gara sempit,"kata Melissa (32), karyawan swasta di salah satu kantor kawasan Jalan Jenderal Sudirman Rabu (19/10/2016) siang.

Trotoar juga banyak di manfaatkan oleh sopir dan kernet angkutan umum untuk menunggu penumpang. Dia sering melihat, terutama di samping trotoar sebelum mal FX, barusan bus kopaja dan angkutan umum lain yang menyebabkan kemacetan.

Reinald (22) seorang pejalan kaki yang juga mahasiswa Universitas Atma Jaya, berharap tidak hanya trotoar yang dilebarkan, tetapi juga ikut dirapikan.

Terkadang para pejalan kaki tersandung batu atau material lain dari trotoar yang terkelupas,itu karena kondisi fisik trotoar yang saat ini sudah banyak rusak, katanya.

"Sekalian dibenerin gitu. Kalau dilebarin saja tapi banyak yang rusak kan sama saja. Kalau sudah rapi terus lebih besar trotoarnya, pasti nyaman buat jalan," ujar Reinald.

Karyawan swasta laiinya, Irwan (27), turut memberi masukan supaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menambah lagi jumlah tempat duduk dan pohon di trotoar. Dia membayangkan, jika hal itu diwujudkan, pejalan kaku seperti dirinya bisa menikmati suasana asri saat menuju ke dan pulang dari kantornya setiap hari.

"Saya kalau keluar makan siang juga jalan kaki, kalau bisa pohonnya ditambah lebih banyak lagi biar adem pas panas panas begini,ujarnya.

Rencana untuk memperlebar trotoar ini berawal saat Ahok mengunjungi Belanda. Disana dia mengamati jalan-jalan utama di Belanda tidak terlalu lebar tetapi memiliki trotoar yang luas.

Di sepanjang trotoar itu juga terdapat kafe-kafe kecil untuk tempat hangout warga. Atas dasar hal itu, dia ingin membuat trotoar di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin serupa dengan yang ada di Belanda.

Caranya, yakni dengan memperlebar trotoar yang sudah ada saat ini, menjadi sembilan hingga sepuluh meter lebih lebar.

Kebijakan ini diyakini tidak akan menambah kemacetan akibat berkurangnya ruas jalan, karena akan ada angkutan massal seperti MRT dan bus transjakarta yang sudah beroperasi di koridor 1.

Ahok mencontohkan, trotoar yang nantinya akan digunakan di Jalan Jenderal Sudirman dan jalan MH Thamrin adalah yang serupa dengan trotoar di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Untuk tahap awal, Ahok menargetkan proyek pelebaran trotoar akan selesai pada awal 2017, khusus untuk ruas jalan MH Thamrin terlebih dahulu, yaitu dari Monas sampai Bundaran HI.

Komentar

Postingan Populer