Pemerintah Serius Akan Pindahkan Ibu Kota Indonesia ke Palangka Raya



Wacana pemindahan ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya sepertinya bukan main-main. Pasalnya, Presiden Jokowi sudah menginstrusikan sejumlah kementrian dan lembaga terkait lainnya untuk mematangkan rencana pemindahan tersebut. Hal tersebut disampaikan Mentri perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro.

"Pak Presiden sangat serius soal ini dan menugaskan beberapa kementrian dan lembaga terkait, termasuk Bappenas, untuk melakukan persiapan mengenai rencana itu. Kami juga membuat timetable (jadwal kerja),"kata Bambang dilansir Kalteng Pos di sela meninjau terminal penumpang baru Bandara Tjilik Riwut. Bappenas/PPN sendiri, =jelas Bambang, ditugaskan melakukan kajian-kajian dan strategi pemindahan ibu kota sehingga bisa berjalan lancar dan efektif.

Biaya untuk rencana pemindahan ibu kota ini pun disinyalir membutuhkan angka yang tidak sedikit. "Jadi, kami melakukan kajian dan menyusun strateginya agar pemindahan ibu kota nanti tidak terlalu memberatkan APBN . Kami persiapkan skema-skema pembiayaannya agar ibu kota baru itu bisa mandiri tanpa harus mengganggu APBN dan program prioritas lainnya," ujar Bambang.

Selain itu butuh biaya tak sedikit, pemindahan ini juga dijelaskan butuh waktu, tak bisa hanya dalam waktu satu atau dua tahun. "Untuk perkiraan waktu prosesnya, menengah atau panjang. Tapi, proses untuk itu saat ini sudah berjalan,"lanjutnya. Bambang menjelaskan, alasan utama dipilihnya Palangkaraya sebagai lokasi prioritas calon ibu kota negara yang baru tidak terlepas dari petimbangan sejarah. Presiden pertama RI Soekarno, sat mengesahkan Palangkaraya, sudah mendesain Kota Cantik tersebut sebagai ibu kota RI selanjutnya. "Latar belakang sejarah dan kita semua sudah tahu bahwa Presiden Soekarno memang bercita-cita suatu saat nanti memindahkannya dari Jakarta ke Palangkaraya," kata Bambang.

Sebagaimana diketahui, wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya itu kembali menguat setelah Presiden Jokowo mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Hati Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada Desember 2016. Menindaklanjuti pernyataan tersebut, pemerintah Provinsi Kalteng bahkan membuat presentasi persiapan yang dilakukan dalam rangka mendukung realisasi pemindahan ibu kota. Salah satu yang dilakukan Pemprov Kalteng adalah menyiapkan lahan seluas 500.000 hektare(ha) untuk memfasilitasi wacana pemindahan ibu kota itu.

Komentar

Postingan Populer