Donald Trump Dikecam Posting Soal Bunuh Teroris dengan Peluru 'Darah Babi', Ini Alasannya



Nama Donald Trump kembali menjadi sorotan Internasional baru-baru ini. Presiden Amerika Serikat tersebut mengunggah soal bagaimana mengatasi aksi terorisme dengan peluru yang sudah dicelupkan darah babi.

Trump memposting soal ini setelah mendengar adanya ancaman teror di Barcelona yang belum lama terjadi. Seperti diberitakan berbagai media, sebuah van menabrak kerumunan di jantung kota Barcelona menyebabkan setidaknya 13 orang tewas. Insiden ini dikategorikan sebagai serangan teroris oleh pihak kepolisian setempat.

Tak lama kemudian, Trump menuliskan tentang Jenderal Perching, orang Amerika yang membunuh puluhan anggota kelompok milisi muslim dengan peluru darah babi di Filipina. "Pelajari apa yang dilakukan Jenderal Perching, yang dilakukannya pada teroris yang ditangkap. Tidak ada lagi teror Islam radikal selama 35 tahun," demikian kiacaunya di Twitter.

Segera setelahnya, postingan Trump mendapat kecaman. Pasalnya apa yang ditulisnya merujuk pada sejaranya yang tidak terbukti kebenarannya. Yang dimaksud Trump merujuk pada mitos di Internet bahwa Pershing mengumpulkan 50 orang teroris dan memerintahkan anak buahnya menembak 49 lainnya (dengan peluru yang telah dicelupkan ke darah babi), sedangkan 1 sisanya diperintahkan kembali dan melaporkan apa yang terjadi pada rekan-reknanya, Donald Trump diklaim telah menyebarkan kebohongan lewat postingannya itu.

Komentar

Postingan Populer